Pernikahan adalah salah satu momen terbesar dalam hidup banyak orang sebagai tanda komitmen, perpaduan dua keluarga, dan awal dari babak baru. Namun, biaya untuk menikah belakangan ini semakin tinggi. Banyak calon pengantin merasa terbebani ketika menyadari bahwa biaya gedung, katering, dekorasi, dan mahar bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Bagi mereka yang tidak memiliki dukungan finansial dari orang tua, menabung sejak dini menjadi satu-satunya jalan agar pernikahan impian tetap bisa terwujud tanpa berhutang. Salah satu strategi menabung yang makin populer adalah menabung emas, emas sebagai aset yang nilainya cenderung bertahan, bahkan meningkat, seiring waktu.
Biaya pernikahan dan tantangan finansial bagi yang mandiri
Sebelum menyusun rencana menabung emas, penting bagi kita mengetahui seberapa besar biaya kebutuhan pernikahan saat ini. Berdasarkan laporan terkini, rata-rata biaya resepsi pernikahan di Indonesia sebagai berikut.
Untuk pesta sederhana yang memiliki target 200 undangan di rumah atau tempat yang tidak membutuhkan lahan yang luas dapat menghabiskan sekitar Rp 25 hingga 40 juta.
Berbeda dengan gedung atau tempat acara dengan kapasitas lebih besar, dengan target 500 undangan. Pemilihan acara pernikahan ini bisa saja mencapai Rp 50 hingga 80 juta.
Belum lagi untuk kategori premium. Yang mengusung konsep glamor, gedung besar, dekorasi mewah, hiburan profesional untuk memanjakan para tamu undangan. Konsep premium ini memiliki skala biaya bisa melonjak di angka Rp 100 hingga 200 juta atau lebih.
Beban biaya ini tentunya mencakup banyak komponen, seperti dekorasi, katering, dokumentasi, pakaian pengantin, undangan dan souvenir. Belum lagi untuk hiburan, MC, dan tentu saja mahar serta biaya administrasi. Faktanya, jika harus ditanggung sendiri tanpa dukungan orang tua atau sponsor lainnya, diperlukan persiapan finansial yang matang.
Lalu, mengapa emas bisa menjadi instrumen menabung yang cerdas untuk pernikahan?
Uniknya, emas adalah salah satu instrumen yang sebenarnya seringkali dipilih sebagai tabungan untuk biaya pernikahan yang diperkirakan akan berlangsung beberapa tahun ke depan.
Sehingga kita masih bisa memiliki waktu untuk menabung, menambah pemasukan hingga menyimpan nilai harta tersebut agar nilainya tidak turun.
Emas memiliki nilai yang mengikuti inflasi dan kenaikan harga pasar. Data menunjukkan bahwa harga emas perhiasan di Indonesia mencatat inflasi tahunan yang sangat tinggi. Contohnya, pada Maret 2025, inflasi emas perhiasan tercatat sekitar 41,71% secara tahunan.
Inflasi emas yang tinggi juga berarti bahwa nilai emas yang ditabung bisa naik lebih cepat dibanding banyak barang konsumtif.
Sifat emas yang likuid dan fleksibel adalah sifat emas yang bisa dicairkan atau dijual kembali ketika dibutuhkan. Alternatif seperti emas batangan atau emas perhiasan yang mudah diperjualbelikan membantu ketika dana nikah mulai menipis.
Cocok untuk calon pasangan muda, emas juga bisa dimulai dari modal awal yang kecil. Ada layanan seperti tabungan emas digital atau layanan emas batangan kecil yang memungkinkan seseorang menabung mulai dari gram kecil atau bahkan pecahan.
Selain itu, emas juga sebagai simbol emosional dan tradisi. Mahar emas atau perhiasan selalu punya makna khusus dalam budaya pernikahan. Jadi bukan hanya soal keuangan, tetapi juga soal kehormatan, simbol, dan identitas yang banyak dihargai dalam adat.
Kisah inspiratif generasi masa kini yang bisa jadi motivasi
Ini adalah kisah Ida Hamidah (sumber: detikfinance) yang dari usaha warung nasi dan kopi menabung emas sejak tahun 2016. Dia mulai menabung dengan nominal kecil dan kemudian menyetornya mingguannya.
Selama Ramadan atau saat kebutuhan mendesak, Ida mencairkan sebagian emasnya. Dalam satu tahun, Ida berhasil menangani dana mendesak dan mendapatkan hasil emas sekitar Rp 10 juta. Ini menunjukkan bahwa dengan tabungan emas yang disiplin, orang biasa bisa menghadapi situasi finansial tanpa harus utang.
Ada juga Fara Ismail (sumber: Kompasiana) yang memulai dengan satu gram emas, perlahan membangun tabungan emasnya. Meskipun tidak spesifik tentang pembiayaan pernikahan, cerita ini memperkuat bahwa tabungan emas kecil yang konsisten bisa mengubah kondisi hidup.
Kisah lainnya yang bisa dijadikan penyemangat pasangan muda adalah Fauzan, pada 2019 ia baru aja lulus kuliah dan menjadi pegawai swasta di sebuah perusahaan. Fauzan memutuskan menabung emas hampir dari 50% pendapatannya. Tentunya sudah dengan menyesuaikan kebutuhan hariannya yang memang belum menanggung banyak hal. Hingga sampai di 2021 melalui masa Covid-19 aset emasnya memiliki nilai yang besar, emas yang ia beli dari harga 600 ribuan kini bernilai satu jutaan.
Momen tersebut ia jadikan kesempatan untuk menikah di usia muda dengan tabungan emasnya. Ditambah lagi kemudahan kapasitas undangan yang dibatasi hanya 100 undangan karena Covid.
Bagaimana langkah memulai menabung emas?
Mulai dengan menentukan target biaya menikah yang direncanakan. Seperti merencanakan jumlah undangan, lokasi, dekorasi, katering, busana dan dokumentasi. Misalnya, kita menargetkan pests sederhana dengan total kebutuhan Rp. 50 juta dalam waktu 3 tahun.
Kemudian mulai hitung kebutuhan emas, Setelah target biaya diketahui, konversikan ke dalam emas. Misalnya, jika emas batangan atau perhiasan 22-24 karat harga saat ini Rp 1,9 juta per gram, maka kebutuhan emas = target biaya ÷ harga emas per gram. Jika target Rp 50 juta, maka emas yang dibutuhkan sekitar 26 gram (50.000.000 ÷ 1.900.000 ≈ 26,3 gram).
Usahakan menabung dengan cara berkala. Bagilah strategi tabungan emas menjadi cicilan rutin; misalnya menyisihkan sejumlah uang tetap setiap bulan untuk membeli emas 1 hingga 2 gram. Semakin sering kita membeli emas (bahkan dalam pecahan kecil), semakin cepat target emas tersebut akan tercapai.
Setelah melakukan target biaya dan jumlah emas yang dibutuhkan, kita bisa memilih instrumen menabung emas yang aman dan terpercaya.
Salah satunya ada emas Antam dari produsen resmi. Emas satu ini sudah menjadi primadona para pemilik emas. Pada mahar, Antam sering kali menjadi pilihan dalam acara pernikahan. Antam sendiri sudah memiliki izin resmi dan dapat dicek keaslian emasnya.
Setelah memutuskan untuk transaksi emas dengan layanan terpercaya yang dapat dilakukan secara COD atau langsung, pastikan semua sertifikat dan nota pembelian disimpan dengan aman. Ini membantu saat melakukan jual kembali / buyback atau jika ada perselisihan mengenai keaslian.
Penting juga bagi kita untuk memperhitungkan inflasi dan kenaikan harga. Karena inflasi dan harga emas perhiasan sudah naik signifikan (10-40% lebih), buat cadangan toleransi. Bisa berarti membeli sedikit lebih banyak atau memperpanjang jangka waktu jika target belum tercapai.
Inflasi emas perhiasan di Indonesia menunjukkan tren naik tinggi, misalnya inflasi emas perhiasan tahunan sekitar 41,71% di Maret 2025.
Tantangan yang harus dihadapi dan cara mengatasinya
Setiap proses pasti memiliki tantangan, termasuk dengan menabung emas untuk rencana pernikahan. Dengan begitu perlu kita ketahui beberapa tantangan yang mungkin akan ditemui saat proses menabung emas berlangsung.
Mulai dari modal awal terbatas. Jika penghasilan pas-pasan, mungkin sulit menabung emas dalam gramasi besar. Solusinya, mulai dari pecahan kecil, menabung secara rutin meskipun sedikit.
Kenaikan harga emas yang mendadak, ketika harga emas naik cepat, pembelian jadi lebih berat. Strateginya, tetap beli sedikit demi sedikit agar rata-rata harga pembelian tidak terlalu tinggi.
Ada juga biaya tambahan yang perlu disiapkan, seperti ongkir, pajak (jika berlaku), hingga biaya produksi perhiasan. Atasi dengan memilih produsen resmi dan memperhatikan pajak seperti NPWP agar tarif lebih rendah.
Kita juga perlu mempersiapkan diri dengan risiko kehilangan / keamanan, apabila menyimpan emas fisik sendiri. Solusinya, gunakan penyimpanan aman, brankas, atau gunakan jasa penyimpanan resmi jika tersedia.
Simulasi tabungan emas untuk nikah
Berikut simulasi untuk mengilustrasikan bagaimana seseorang bisa berhasil menikah dari menabung emas. Kita dapat menargetkan biaya pernikahan Rp 75 juta dalam 3 tahun.
Harga emas saat ini Rp 1,9 juta/gram maka kebutuhan emas sekitar 40 gram. Jika kita menabung emas 1 gram per bulan, maka dalam 40 bulan (sekitar 3 tahun 4 bulan) target tercapai. Jika Anda bisa nabung 1,5 gram per bulan akan tercapai dalam 27 bulan. Bahkan dengan nabung pecahan kecil 0,5 gram per bulan, masih mungkin tercapai dalam waktu sekitar 5-6 tahun.
Menikah sepenuhnya dari hasil menabung emas sendiri adalah impian yang tidak mustahil. Dengan perencanaan yang matang, disiplin tabungan, dan instrumen emas yang tepat, seseorang yang mandiri pun bisa meraih hari pernikahan tanpa harus tergantung bantuan finansial orang tua.
Strategi itu mencakup menetapkan target biaya, menghitung kebutuhan emas, menabung secara rutin, memilih instrumen emas yang aman, dan memperhitungkan kenaikan biaya serta inflasi. Ditambah dengan data inflasi emas yang tinggi dan kisah nyata menabung emas, maka jalan itu semakin nyata.
Bagi banyak orang, menabung emas bisa jadi bukan hanya soal materi, tetapi soal kebanggaan dan kemandirian. Hari pernikahan bukan hanya momen merayakan cinta, tetapi juga momen pembuktian bahwa dengan usaha kecil yang konsisten, masa depan bisa dicipta tanpa membebani orang tua.