Pernah dengar inflasi? Istilah ini sering dipakai di dunia ekonomi untuk menunjukkan kondisi kenaikan harga barang dan jasa di pasar dalam periode tertentu. Jika sebaliknya, disebut sebagai deflasi. Inflasi pastinya membuat masyarakat resah terutama yang berpenghasilan rendah. Tidak perlu khawatir karena ada emas yang bisa dijadikan alat investasi jangka panjang
Hubungan dari inflasi dan harga emas memang saling mempengaruhi dimana inflasi mempengaruhi harga emas dan sebaliknya. Pada umumnya, harga emas cenderung stabil meski saat inflasi. Oleh karena itu, emas disebut sebagai safe heaven. Untuk mengetahui apa itu inflasi dan lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini.
Baca Juga: Emas vs Inflasi: Nilai Uang Bisa Turun, tapi Emas Tidak
Mengenal Apa itu Inflasi dan Jenis-Jenis Inflasi
Saat inflasi tidak dikenali, ada beberapa kerugian yang dapat terjadi seperti ekonomi tidak stabil, kekuatan ekonomi domestik berkurang dan ketidakpastian bagi investor tinggi. Adapun kebalikan dari inflasi yakni deflasi yang menunjukkan penurunan harga barang dan jasa.
Apa itu inflasi
Apa itu inflasi? Pengertian inflasi Adalah kenaikan umum dalam harga barang serta jasa selama jangka waktu tertentu. Hal ini mengurangi daya beli mata uang. Contohnya, Anda memiliki uang Rp 100.000 tetapi hanya bisa memperoleh lebih sedikit barang atau jasa daripada sebelumnya. Inflasi sendiri terdiri dari berbagai jenis seperti di bawah ini.
Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahan
- Inflasi Ringan
Jenis jenis inflasi ada banyak seperti inflasi ringan yang cenderung tidak mengganggu keadaan perekonomian karena harganya mengalami kenaikan di bawah 10% per tahun. Anda bisa mengenali tingkat inflasi di laman Badan Pusat Statistik (BPS).
- Inflasi Berat
Inflasi berat mampu mengganggu kondisi perekonomian karena Masyarakat tidak ingin menabung di bank karena bunganya lebih kecil daripada laju inflasi. Adapun kenaikan harganya sekitar 30%-100% per tahun.
- Hyperinflasi
Hyperinflasi termasuk jenis jenis inflasi yang sangat cepat dan tidak terkendali saat harga barang dan jasa meningkat tajam dan eksponensial dalam waktu singkat. Kenaikan harga ini lebih dari 50% per bulan sehingga daya beli Masyarakat menurun drastis.
Penyebab Inflasi
Demand-pull Inflation
Seperti yang diketahui bahwa saat permintaan akan barang atau jasa meningkat tanpa diiringi oleh peningkatan produksi, maka harga-harga cenderung naik. Demand-pull inflation terjadi saat permintaan barang atau jasa lebih tinggi dari ketersediaan. Maka dari itu, harga di pasaran akan meningkat.
Cost-push Inflation
Penyebab inflasi dan dampaknya sangat penting untuk dipelajari seperti cost-push inflation. Hal ini disebabkan oleh kenaikan biaya produksi. Misalnya, gaji karyawan atau bahan baku yang mempengaruhi harga akhir produk. Selain itu, dampak dari kondisi ini merupakan stagflasi dimana pertumbuhan ekonomi melambat dan tingkat pengangguran tinggi.
Suku Bunga
Suku bunga juga termasuk penyebab inflasi dan dampaknya mudah dikenali. Suku bunga yang melambung tinggi menyebabkan biaya produksi lebih tinggi. Apabila inflasi tinggi, Bank Indonesia (BI) meningkatkan suku bunga untuk meredam permintaan serta mengendalikan harga.
Dampak Inflasi terhadap Keuangan Pribadi dan Investasi
Dampak inflasi sangat mempengaruhi keuangan pribadi dan investasi. Dari segi kehidupan pribadi, Anda dapat merasakan turunnya daya beli, nilai riil uang dan biaya hidup yang tinggi. Anda juga semakin sulit untuk menabung. Sementara itu, pada investasi, inflasi menimbulkan ketidakpastian bagi investor, nilai aset turun dan adanya return investasi berupa pengembalian.
Emas: Aset Safe Heaven dan Hubungannya dengan Inflasi
Anda dapat mengantisipasi adanya inflasi di Indonesia dengan memanfaatkan emas sebagai lindung nilai inflasi. Disebut sebagai safe heaven karena harga emas dinilai aman dan stabil termasuk ketika krisis terjadi. Secara umum, nilainya sudah ditetapkan dalam denominasi Dolar AS sehingga diakui semua orang di dunia.
Dengan ketahanan akan nilai aset, ia memberikan investor jaminan bahwa investasinya tetap aman. Saat inflasi meningkat, daya beli mata uang menurun sedangkan harga emasnya naik. Investor juga sering membeli emas untuk mempertahankan daya beli mereka dalam jangka panjang serta menyesuaikan ekonominya dari efek inflasi.
3 Alasan Kenapa Emas Penting sebagai Pelindung Nilai Aset
Setelah mengetahui apa itu inflasi dan jenis jenis inflasi, Anda perlu berantisipasi agar aman dari krisis dan kendala ekonomi di masa depan. Salah satunya yakni dengan berinvestasi untuk proteksi aset Anda seperti emas. Untuk mengetahui apa saja alasan kenapa harus punya emas, simak penjelasan di bawah ini.
1. Tahan terhadap Penurunan Nilai Mata Uang
Emas berfungsi sebagai nilai tukar yang aman di tengah krisis ekonomi karena tidak mudah tergerus oleh fluktuasi ekonomi. Banyak investor yang beralih ke emas saat inflasi naik karena suku bunga bank sentral tidak mempengaruhi harga emas secara langsung. Kestabilannya juga disebabkan oleh penawaran, permintaan global dan persepsi pasar akan keamanannya.
2. Diterima secara Global
Tidak hanya itu, emas juga menawarkan nilai yang diterima secara luas di berbagai negara. Bahkan, di peradaban kuno, emas disebut sebagai berharga karena keindahan dan kelangkaannya. Maka dari itu, emas bisa diterima secara luas tanpa adanya validasi tambahan.
Jenis emas antam juga mendapatkan pengakuan yang berbeda. Contohnya, emas Antam mempunyai pengakuan global lebih besar daripada UBS karena sudah tersertifikasi LBMA sesuai stAnda r pasar emas London sehinga doterima di semua negara. Sementara itu, pengakuan UBS tidak seluas LBMA sehingga hanya di domestik Indonesia.
3. Permintaan Cenderung Meningkat saat Ketidakpastian
Menariknya, permintaan emas tetap stabil dan bisa meningkat di tengah ketidakpastian seperti resesi dari sektor investasi, industry dan perhiasan. Menariknya, hal inilah yang membuat nilai emas tetap tinggi. Sehingga, kondisi ini memberikan keuntungan bagi para investor untuk mendapatkan emas sebagai proteksi aset.
Baca Juga: Manfaat Investasi Emas Jangka Panjang di Tengah Inflasi
Emas, Strategi Jangka Panjang Melawan Inflasi
Kini, Anda sudah mengetahui apa itu inflasi, cara mengatasi inflasi bagi Masyarakat dan investasi yang cocok saat inflasi tinggi. Sebelum membeli, Anda harus mengetahui strateginya agar lebih siap dan memperoleh return investasi yang untung. Untuk mengurangi resiko, Anda perlu diversifikasi portofolio yang dilakukan dengan mengalihkan dana ke bentuk emas.
Perlu dicatat bahwa emas berkorelasi invers dengan saham obligasi. Saat pasar equity atau ekuitas menurun, harga emas mampu melindungi nilai total portofolio dan nilai uang Anda di tengah ketidakpastian ekonomi. Anda bisa memilih bentuk investasi emas yang tepat. Misalnya emas Antam seperti Antam dan UBS.
Anda juga harus memahami penyebab harga emas seperti inflasi, ketidakpastian mata uang dan permintaan pasar global. Hal ini membantu Anda menentukan keputusan yang cerdas. Contohnya, saat inflasi meningkat, harga emas naik karena emas ialah perlindungan aset yang aman.
Ketidakpastian ekonomi seperti inflasi memang sulit diprediksi tetapi Anda bisa melindungi aset dengan memanfaatkan emas sebagai alat investasi. Di era serba teknologi ini, semakin mudah memilih dan membeli emas dimanapun kapanpun melalui online. Misalnya, menghubungi WhatsApp Antar Emas untuk membantu Anda mengantar dan menjemput emas dengan aman.





