Waktu Terbaik Membeli Emas: Jangan Tunggu Harga Turun!

Waktu Terbaik Membeli Emas: Jangan Tunggu Harga Turun!

Daftar Isi Waktu Terbaik Membeli Emas: Jangan Tunggu Harga Turun!

Pendahuluan

Waktu Terbaik Membeli Emas: Jangan Tunggu Harga Turun!

Baru-baru ini media melaporkan antrean panjang di butik emas logam mulia Antam sejak subuh. Puluhan hingga ratusan calon pembeli rela menunggu demi membeli emas sebagai bentuk investasi. Fenomena ini menunjukkan minat masyarakat yang tinggi, terutama sebagai langkah antisipasi terhadap ketidakpastian ekonomi global.

Total penjualan emas Antam pun melonjak drastis, dari 27 ton (2022) menjadi 43 ton pada 2023. Data ini memperkuat bahwa emas tengah menjadi primadona investasi jangka panjang di kalangan masyarakat. Artikel ini akan membahas secara komprehensif cara investasi emas bagi pemula, mulai memahami kelebihan emas sebagai aset aman hingga langkah praktis memulainya.

Dalam dunia investasi, emas selalu menjadi pilihan primadona. Stabilitas nilainya, daya tahannya terhadap inflasi, serta likuiditasnya yang tinggi membuat banyak orang berlomba-lomba menabung emas. Namun, ada satu pertanyaan klasik yang sering muncul, terutama di kalangan pemula, kapan waktu terbaik membeli emas? Apakah sekarang, atau sebaiknya tunggu harga turun?

Jadi, bagaimana seharusnya mindset investasi emas dibentuk? Mengapa “menunggu harga turun” bukanlah strategi terbaik? Serta bagaimana tokoh-tokoh dunia mengandalkan emas sebagai bagian penting dalam membangun kekayaan mereka.

Hal yang harus diperhatikan dalam membeli emas

Hal yang perlu dimiliki pertama kali adalah, mindset investasi jangka panjang dalam menabung emas. Investasi emas tidak sama dengan spekulasi harian atau trading jangka pendek. Emas adalah instrumen store of value — penyimpan nilai kekayaan. Dengan memahami fungsi ini, kita akan mengerti bahwa investasi emas adalah strategi jangka panjang, bukan keputusan berbasis fluktuasi harga sesaat.

Betul, harga emas memang bergerak naik turun setiap hari, dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kebijakan suku bunga bank sentral, inflasi, gejolak geopolitik, hingga permintaan pasar. Namun dalam jangka panjang, tren harga emas menunjukkan kenaikan yang konsisten, seiring dengan menurunnya daya beli uang kertas akibat inflasi.

Oleh sebab itu, pertanyaan “beli sekarang atau tunggu turun?” sebetulnya kurang tepat. Kita perlu menanam mindset yang lebih tepat, yaitu, “Apakah saya sudah menyiapkan strategi menabung emas secara konsisten untuk jangka panjang?” Atau “Apakah saya sudah memahami konsep menabung jangka panjang dengan emas fisik?”.

Investasi emas mengutamakan konsistensi, bukan momen timing pasar yang sempurna. Karena itu, kita perlu memahami bahwa waktu terbaik membeli emas adalah ketika ada uang.

Salah satu prinsip paling sederhana namun kuat dalam berinvestasi emas adalah: beli emas saat kita memiliki dana, bukan saat harga tertentu. Saat budget membeli ems fisik siap, saat uang tersebut sudah ada, bukan dari dana harian, atau bahkan berhutang. Hal tersebut perlu dipersispkan dengan baik, salah satunya dengan catatan keuangan untuk memisahkan kebutuhan, keinginan dan tabungan.

Mengapa demikian? Karena mengejar harga terendah hampir mustahil. Bahkan para investor profesional sekalipun jarang bisa memprediksi kapan harga emas benar-benar menyentuh titik terendah. Jika terlalu sibuk menunggu harga turun, bisa jadi kita malah kehilangan momentum, atau bahkan sama sekali tidak pernah membeli emas. Alasan inilah yang paling sering terjadi pada mereka yang akhirnya belum memulai menabung emas.

Daripada berfokus pada harga, lebih baik bangun kebiasaan menabung emas secara rutin. Misalnya, sisihkan sebagian dari gaji atau penghasilan setiap bulan untuk membeli emas. Dengan strategi ini, kita akan mendapatkan harga rata-rata yang optimal dalam jangka panjang.

Ini yang disebut dengan strategi Dollar Cost Averaging (DCA): membeli emas secara bertahap dan rutin, tanpa memperhatikan fluktuasi harga harian. Strategi ini membantu mengurangi risiko masuk di harga tinggi sekaligus membangun kebiasaan investasi yang sehat.

Untuk memahami hal tersebut rasanya kita perlu mencoba ilustrasi sederhana. Bayangkan kita mulai menabung emas Rp500.000 setiap bulan. Kadang harga emas naik, kadang turun. Tapi dalam 1 tahun, Anda tetap mengumpulkan emas dengan harga rata-rata. Di sisi lain, jika kita menunggu harga turun tetapi tidak pernah mulai, kita kehilangan kesempatan memiliki aset berharga tersebut.

Faktanya pun, jika seseorang memutuskan menabung emas di tahun 2018 dengan harga Rp. 600.000 per gram nya dengan rutin setiap bulan tanpa menunggu harga naik atau turun. Maka, di tahun ini, harga emas yang ia beli di harga Rp. 600.000 per gram, sudah bernilai Rp. 2.000.000 per gram.

Jadi kita perlu memahami bahwa kunci utama menabung emas adalah, konsistensi lebih penting daripada menunggu harga. Kita juga bisa belajar dari banyak tokoh dunia yang menyimpan hartanya dalam bentuk emas.

Meniru para Profesional: Tokoh dan Institusi Dunia

Waktu Terbaik Membeli Emas: Jangan Tunggu Harga Turun!

Hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa emas adalah aset penting dapat dilihat dari perilaku berbagai tokoh dan institusi besar dunia. Mereka tidak menunggu harga emas murah, melainkan mengalokasikan kekayaan mereka dalam emas sebagai strategi proteksi dan diversifikasi.

1. Bank Sentral Dunia

Lembaga seperti Federal Reserve (Amerika Serikat), Bundesbank (Jerman), dan Bank Rakyat Tiongkok diketahui menimbun cadangan emas dalam jumlah masif. Bahkan, beberapa tahun terakhir, banyak bank sentral di dunia, seperti Rusia dan India, agresif membeli emas untuk memperkuat stabilitas ekonominya.

Mereka memahami bahwa emas adalah aset nyata yang tidak tergantung pada kekuatan mata uang manapun.

2. Warren Buffett

Meskipun dikenal lebih menyukai saham produktif, Warren Buffett. Melalui perusahaannya Berkshire Hathaway, pernah membeli saham perusahaan tambang emas Barrick Gold. Ini menunjukkan bahwa bahkan investor saham terkemuka dunia pun mengakui pentingnya eksposur terhadap emas dalam portofolio, terutama saat ketidakpastian ekonomi meningkat.

3. Ray Dalio

Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, salah satu hedge fund terbesar di dunia secara terang-terangan mengatakan bahwa setiap orang harus memiliki sebagian kecil dari portofolionya di emas. Menurutnya, emas adalah bentuk perlindungan terhadap ketidakpastian moneter dan gejolak geopolitik global.

Dalio tidak mengatakan “tunggu harga emas murah”, melainkan menyarankan diversifikasi aset sedini mungkin, termasuk lewat emas.

4. Negara-Negara Timur Tengah

Negara-negara kaya minyak di Timur Tengah, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, juga diketahui mengakumulasi emas dalam cadangan nasional mereka. Ini adalah strategi untuk mempertahankan nilai kekayaan mereka dari risiko inflasi global dan ketidakstabilan geopolitik.

Semua contoh ini menunjukkan bahwa emas tetap menjadi bagian penting dari perencanaan keuangan jangka panjang, bukan spekulasi harga jangka pendek.

Merencanakan Masa Depan

Merencanakan masa depan adalah hal yang perlu dilakukan secara maksimal dengan keadaan yang sesuai pada saat ini. Dan banyak yang meyakini bahwa menabung emas menjadi salah satu keputusan bijak, mengapa?

Belakangan ini, permintaan emas melonjak tajam, baik di tingkat nasional maupun internasional. Fenomena antrian panjang untuk membeli emas di berbagai toko emas besar menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar pentingnya memiliki aset nyata.

Kondisi tesebut terjadi tentu bukan tanpa alasan. Ada beberapa faktor pemicu, diantaranya, ketidak pastian ekonomi global, inflasi yang meningkat, gejolak geopolitik, hingga penurunan keprcayaan pada mata uang flat.

Dengan situasi ini, harga emas memang mengalami peningkatan. Namun bukan berarti kita harus takut membeli sekarang. Justru semakin banyak orang yang memahami, memiliki emas itu lebih penting daripada fokus pada harga.

Manfaat Menabung Emas

Ketika kita memutuskan membeli emas hari ini, berarti kita sedang membangun proteksi keuangan untuk masa depan. Dan beberapa manfaat menabung emas sejak dini diantaranya adalah:

  1. Perlindungan Nilai Uang: Emas melindungi daya beli dari inflasi.

  2. Likuiditas Tinggi: Emas fisik bisa dijual dengan mudah kapan saja saat dibutuhkan.

  3. Aset Warisan: Emas lebih praktis diwariskan dibandingkan aset lain seperti properti.

  4. Diversifikasi Portofolio: Emas membantu mengurangi risiko keseluruhan dalam portofolio investasi Anda.

  5. Stabilitas: Saat pasar saham atau properti jatuh, emas cenderung bertahan atau bahkan naik.

Semakin cepat kita memutuskan untuk memulai, semakin besar peluang kita untuk merasakan manfaat ini di masa depan.

Maka perlu dipahami bahwa, waktu terbaik untuk membeli emas adalah saat kita memiliki uang, bukan saat harga tertentu, bukan hanya karena tren, ataupun FOMO. Memutuskan membeli emas juga perlu persiapan yang matang, bukan hanya dana, namun tujuan dan target, kesiapan konsistensi, wawasan yang terus ditambah seputar emas hingga cara-cara menyimpan emas fisik tersebut.

Ditambah, kita perlu mencari layanan jual beli emas yang aman dan terpercaya. Layanan yang mampu memudahkan kita tidak hanya dalam membeli emas namun juga saat mencairkan emasnya. Apalagi jika kondisi dimana kita perlu cepat mencairkan emas tersebut karena suatu keadaan.

Karena emas termasuk harta yang berharga, penting bagi kita untuk menjual atau membelinya dengan aman. Dengan Antaremas, kita dapat menggunakan sistem COD (Cash on Delivery) dimana kita dapat menerima dan membayar emas langsung di tempat.

FAQ Seputar Waktu Membeli Emas untuk Investasi Optimal

Menentukan waktu membeli emas yang paling menguntungkan bukanlah hal yang pasti, karena harga emas dipengaruhi oleh banyak faktor global dan domestik yang sulit diprediksi secara akurat setiap saat. Namun, secara historis, ada beberapa periode atau kondisi yang cenderung menawarkan harga emas lebih rendah. Membeli saat harga emas sedang mengalami koreksi atau penurunan jangka pendek setelah tren naik yang signifikan bisa menjadi strategi yang baik.

Selain itu, memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga krusial, sebab emas diperdagangkan dalam dolar. Ketika rupiah menguat, harga emas dalam negeri cenderung lebih murah, menjadikan momen tersebut sebagai salah satu waktu membeli emas yang potensial untuk mendapatkan harga lebih baik. Membeli secara rutin dengan strategi dollar-cost averaging juga bisa menjadi cara untuk merata-ratakan harga beli dan mengurangi risiko salah waktu.

Ya, kondisi ekonomi global memiliki pengaruh yang signifikan terhadap waktu membeli emas. Emas sering dianggap sebagai aset safe haven, yang nilainya cenderung meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi, inflasi tinggi, atau krisis geopolitik. Ketika pasar saham fluktuatif atau suku bunga acuan rendah, investor cenderung beralih ke emas untuk melindungi nilai aset mereka.

Oleh karena itu, saat ada tanda-tanda perlambatan ekonomi global, peningkatan inflasi, atau ketegangan politik antarnegara, ini bisa menjadi indikator bahwa harga emas berpotensi naik. Memahami korelasi antara kondisi ekonomi makro dan pergerakan harga emas dapat membantu dalam menentukan waktu membeli emas yang strategis, meskipun investasi emas selalu disarankan untuk jangka panjang.

Meskipun pergerakan harga emas utamanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan geopolitik, ada beberapa studi historis yang menunjukkan adanya pola musiman pada harga emas, yang bisa dipertimbangkan sebagai salah satu faktor dalam menentukan waktu membeli emas. Beberapa analis mencatat bahwa harga emas cenderung lebih rendah pada bulan-bulan tertentu di awal atau pertengahan tahun.

Namun, penting untuk diingat bahwa pola musiman ini tidak selalu terjadi setiap tahun dan hanya merupakan salah satu indikator pendukung. Keputusan waktu membeli emas sebaiknya tetap didasarkan pada analisis fundamental terhadap faktor-faktor ekonomi yang lebih luas, tren harga terkini, dan tujuan investasi jangka panjang Anda, daripada hanya mengandalkan pola bulanan.

Kesimpulan

Waktu Terbaik Membeli Emas: Jangan Tunggu Harga Turun!

Jadi, menunggu harga emas turun adalah strategi yang berisiko karena tidak ada yang bisa memprediksi pergerakan harga dengan tepat. Sementara itu, kebutuhan untuk melindungi nilai kekayaan tidak bisa ditunda.

kita perlu benar benar belajar dari tokoh-tokoh dunia dan institusi besar yang menjadikan emas sebagai bagian penting dari strategi keuangan mereka. Jangan hanya mengikuti tren sesaat, tapi bangun mindset investasi jangka panjang yang kuat.

Mulailah menabung emas secara rutin, konsisten, dan dengan tujuan yang jelas. Dengan begitu, Anda akan lebih siap menghadapi berbagai ketidakpastian ekonomi di masa depan.

Karena, “Emas bukan tentang harga hari ini. Emas adalah tentang nilai kekayaan masa depan kita.”

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Threads

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Picture of Antar Emas

Antar Emas

AntarEmas by HFGOLD adalah pelopor COD Emas Antam dengan Gold Delivery System. Saat ini konsep antar-jemput emas ini sudah bisa dinikmati di 23 kota besar di seluruh Indonesia termasuk JABODETABEK, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Sidoarjo, Malang, Tasikmalaya, Balikpapan, Makassar, Pekanbaru, Bangka, Medan, Cirebon, Palembang, Madura, Serang, Cilegon, Padang. Jumlah wilayah operasi akan terus berkembang, InsyaAllah.

Lihat Semua Artikel

Postingan Terbaru

Kategori

Grafik Harga Emas

Berdasarkan Logam Mulia ANTAM Reinvented with Certicard

Konsultasi Perhitungan Zakat

Silakan konsultasikan kepada Ahli kami terkait zakat Emas yang wajib Anda laksanakan sebagai Muslim