Antar Emas- Sekarang sudah banyak jenis bisnis syariah yang para pelaku usaha jalankan. Teurtama bagi mereka yang ingin perpedomanan terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku sesuai aturan agama Islam. Sehingga produk yang dijual oleh brand atau perusahaan, aman untuk digunakan atau dikonsumsi para customer muslim.
Pengertian Bisnis Syariah
Bisnis syariah merupakan salah satu kegiatan usaha yang menjual produk untuk memperoleh keuntungan berdasarkan peraturan yang sesuai dengan syariat Islam. Istilah syariah ini sendiri memiliki arti ketentuan atau ketetapan yang dibuat oleh agama Islam.
Sehingga tidak heran semua praktik atau sistem yang digunakan dalam kegiatan tersebut sesuai dengan ajaran agama. Baik itu mencakup aktivitas jual beli, akhlak pedagang, produk yang dijual, konsep bisnis, akad, dan sebagainya.
Prinsip Bisnis Syariah
Seperti halnya bisnis yang lain, jenis usaha ini pun memiliki prinsip yang akan dipegang teguh dalam praktiknya. Untuk prinsip yang sering digunakan oleh pelaku usaha yang menjalan bisnis syariah adalah sebagai berikut!
1. Kesejajaran atau keseimbangan (Equilibrium)
Konsep kesimbangan sanagt penting dalam bisnis ini kareana mengajarkan mengenai cara pelaku bisnis untuk berbuat adil, melarang perilaku curang, dan melawan kebatilan. Dimana hal tersebut sesuai dengan perilaku yang dicontohkan Rasulullah SAW. Tentunya, sebagai seorang panutan Rasulullah SAW selalu menerapkan keadilan dalam bisnis yang ia jalankan.
Tidak hanya itu saja, dalam praktiknya sendiri pun Rasulullah SAW sangat menjunjung kejujuran dan amanah dengan konsumennya. Sehingga tidak ada sedikitpun tindakan curang yang dilakukan. Dengan begitu, orang-orang yang menganut bisnis syariah diharapkan terhindar dari sifat curang dalam menjalankan bisnisnya.
2. Tauhid (Unity)
Prinsip ini sendiri sebenarnya tidak hanya digunakan dalam aspek ekonomi atau bisnis saja. Namun, dalam politik maupun sosial, idealnya menggunakan prinsip ini. Dalam prinsip ini para pelaku usaha belajar untuk memiliki keyakinan terhadap yang maha kuasa dalam berbagai macam aspek dan menjalaninya dengan ikhlas.
Keikhlasan inilah yang memiliki peran sebagai penyeimbang yang membuat langkah atau jalan menjadi lebih mudah. Sehingga diharapkan ketika sedang mengalami masalah atau ada hal yang membuat tidak nyaman dalam bisnis, dapat dijadikan sebagai peluang dan menjalaninya dengan ikhlas.
Tentu hal tersebut bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan keikhlasan dalam menjalani nya. Dengan begitu, pelaku usaha perlu memiliki keyakinan yang kuat bahwa Allah SWT pasti akan membantu dan memberikan petunjuk untuk mengatasi masalah tersebut.
3. Tanggung Jawab (Responsibility)
Dalam bisnis syariah, pelaku usaha wajib memiliki rasa tanggung jawab sehingga produk yang dijual dipastikan aman dan pelayanan yang diberikan pun baik. Sehingga pelaku usaha tidak akan menjual atau memberikan pelayanan yang asal untung aja. Namun, memikirkan pula manfaat yang akan diterima oleh consume. Hal tersebut karena dalam bisnis yang paling penting, bukan berhasil menjual dalam satu kali waktu saja.
Akan tetapi, produk dapat terjual berulang kali meskipun dibeli oleh orang yang sama. Dengan begitu, adanya rasa tanggung jawab ini dapat memberikan hasil yang didapatkan pun akan jauh lebih memuaskan. Tentunya hal ini akan menguntungkan, baik konsumen atau bagi para pelaku usaha.
Baca Juga: 5 Jenis Investasi Syariah Yang Aman. Cocok Untuk Pemula
4. Kehendak Bebas (Free Will)
Adanya kehendak bebas dalam bisnis akan memberikan keleluasan dalam bereksplorasi, meningkatkan kreativitas, dan memanfaatkan peluang dalam melakukan bisnis. Selama hal tersebut dilakukan tanpa merugikan konsumen maupun kepentingan lainnya secara kolektif.
Dengan begitu, prinsip memulai bisnis dengan modal tinggi pun tidak menjadi patokan. Pasalnya, di era yang sekarang dengan passion, keterampilan, maupun kemampuan yang memadai, kamu dapat memulai bisnis. Dengan begitu, usaha yang kamu jalankan pun dapat mulai dari yang kecil-kecilan dulu.
Bisnis syariah merupakan salah satu kegiatan usaha yang berlandaskan ketentuan yang berlaku dalam agama Islam. Selain itu, dalam menjalan bisnis jenis ini sendiri para pelaku usaha menerapkan beberapa prinsip. Seperti Kehendak Bebas (Free Will), Kesejajaran atau keseimbangan Tauhid (Unity), Tanggung Jawab (Responsibility), dan Tanggung Jawab (Responsibility).
